Minggu, 04 April 2021

 

Digital Marketing


Halo Sobat Dunia Kampus. Kali ini pembahasan kita tentang digital marketing yang disampaikan oleh Terrylina Arvinta Monoarfa, BE., MM. dengan nama akrab bu Terry melalui channel Youtube Dedi Purwana Channel. Digital marketing kali ini akan membahas apa itu digital marketing, bagaimana dan mengapa digital marketing diperlukan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era distruptif menjadikan digital marketing memberi peran penting bagi para entrepreneur terutama kaum muda karena, digital marketing kini menjadi suatu hal yang harus dan wajib dipahami dalam berwirausaha. Kesadaran yang dirasakan ketika pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai memberi tantangan juga peluang memanfaatkan era digitalisasi ini. Peluang bagi para wirausahawan yang kini sangat memberikan solusi terbaik adalah mereka dapat mempromosikan dan memasarkan produknya melalui media digital.

Zamco Canker mengutip sebuah kalimat “The internet and digital technologies are transforming our world. Digital technology has to be our future”. Sebuah makna besar yang dikutip oleh Zamco Canker mengenai digital marketing. Hal tersebut menjelaskan bagaimana peran internet dan digital telah mengubah dunia sedemikian rupa saat ini sehingga tampak sangat jelas bahwa internet dan teknologi semakin menguasai dunia. Artinya, seiring berkembangnya zaman era digital memberi peluang bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika melihat pola pikir konsumen digital marketing ini memberikan jawaban agar pelaku bisnis tetap dapat memenangkan persaingan yang terjadi di dunia wirausaha. Selain itu, menurut Zamco Canker jika kita ingin menguasai masa depan maka kita harus menguasai digital teknologi. Menurut Darwin “Manusia yang sukses (manusia yang bisa memenangkan pertempuran) adalah bukan mereka yang kuat, yang hebat, yang besar tetapi merekalah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

Digital marketing perlu dipelajari karena memberi pertimbangan bagi para pelaku bisnis atau entrepreneur muda yang akan datang untuk menjadikan digital marketing sebagai strategi pemasaran. Pada tahun 2019 populasi di Indonesia berjumlah 268,2 juta dan 150 juta sudah menggunakan internet. Secara keseluruhan para pengguna internet sudah aktif dalam penggunaan media sosial. Sekitar 130 juta (80%) pengguna aktif media sosial yang mengakses menggunakan smartphone. Sungguh luar biasa sekali karena artinya hampir semua orang dapat menggunakan smartphone. Itu artinya, smartphone bukan lagi menjadi barang mewah karena hampir setiap orang memilikinya sehingga mereka juga dapat aktif di media sosial. Peluang ini memberi keuntungan bagi pelaku bisnis sebagai wadah untuk memasarkan produknya melalui sosial media (digital marketing) mengingat angka pengguna aktif sosial media yang besar. Pada tahun 2020 populasi kian meningkat menjadikan pengguna smartphone, internet juga meningkat. Pertumbuhan di waktu yang singkat dengan bertumbuh pesatnya internet, gadget, media sosial terhadap penggunaannya dimanfaatkan sebagai peluang bagi entrepreneur untuk mempertimbangkan strategi digital karena strategi konvensional saja tidak cukup untuk mengefektifkan dan mengefesienkan perusahaan.

Rata-rata orang Indonesia mengakses internet kurang lebih 8 jam atau bahkan lebih karena biasanya orang saat membuka matanya pertama kali setelah bangun tidur yang di cari adalah smartphone kemudian mengakses internet dan itu akan dilakukan sepanjang hari hingga kita kembali menutup mata untuk beristirahat. Wow, amat pentingnya internet dan begitu dibutuhkan dalam keseharian; Untuk itu enterprenuer bisa melihat peluang besar ini untuk mempertimbangkan strategi bisnisnya. Lagi-lagi kenyataan terkait pandemi Covid-19 telah mengakselerasi penggunaan media sosial digital karena keterbatasan yang dapat dilakukan dari rumah dengan mangakses media sosial dan internet. Dampaknya bukan hanya terjadi di Indonesia seperti yang kita rasakan karena, justru menjadi sebuah kebutuhan utama untuk dunia (yang menglobal).

Platforms penggunaan media sosial yang paling banyak digemari oleh peminatnya seperti Youtube, WhatsApp, Facebook, Instragram, Line, Twitter, FB Massanger, BBM, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2019 platforms tersebut diberi rating atau nilai untuk memberi informasi atau wawasan baru bagi para pelaku usaha agar mempertimbangkan pemasangan iklan melalui beberapa platforms tersebut. Nah, melalui peluang ini juga dapat ditinjau mulai dari individu kita sebagai pengguna dari beberapa platforms tersebut.

Berbicara mengenai digital marketing pada tumbuh dan kembangnya usaha tidak luput dari rencana strategi, dimana strategi tersebut dirancang untuk bersaing. Yang kita bahas kali ini adalah SOSTAC Marketing Diagram; SOSTAC itu terdiri dari  Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control. Mengenai Situation analysis kita perlu mengetahui berada dimanakah posisi kita; Hal ini penting untuk menentukan langkah selanjutnya. Kemudian ada Objective, objective merupakan perencanaan tujuan sehingga kita dapat menentukan arah tujuan yang akan dituju. Langkah selanjutnya adalah Strategy, apabila kita sudah mengetahui posisi kita dimana lalu tujuan kita apa maka selanjutnya adalah menyusun strategi untuk  bagaimana tujuan dapat dicapai. Setelah membuat strategi untuk mencapai tujuan tersebut kita harus menggunakan Tactics, taktik ini berbicara soal bagaimana cara-cara yang lebih untuk mencapai tujuan. Lalu Actions, dalam actions ini terdapat detail-detail taktik yang direncanakan. Dan yang terakhir yaitu Control, dalam kontrol ini diperlukan menyusun perfomance indikator; Apakah langkah yang disusun, strategi yang dibuat, dan aksi yang dilakukan dapat memenuhi target kita?. Jika semua tidak sesuai atau belum maka dalam diagram marketing ini kita akan kembali pada siklus sebelumnya. Dalam mengembangkan suatu usaha dan adanya situasi yang kian berubah tidak bisa memberhentikan kita begitu saja karena itu kita perlu berinovasi, berkreasi, dan berubah agar tetap bersaing dengan para kompetitor di luar sana.

Terdapat 5S dalam Digital marketing seperti; Pertama, Sell (penjualan), kita harus pahami betul posisi penjualan kita berada dimana, tingkatan penjualannya itu seperti apa. Kedua, Serve (pelayanan), serve ini berbicara tentang value edit yaitu bagaimana dalam memberikan layanan kepada konsumen. Ketiga, Speak (bicara), lebih mendekatkan diri kepada konsumen atau bagaimana cara mengkomunikasikan produk kepada konsumennya. Keempat, Save (hemat), efesienkah kita dalam penggunaan biaya (penghematan biaya dapat dilakukan dengan penggunaan web sebagai wadah tanya jawab online). Kelima, Sizzle (perpanjang merek dan layanan), zaman dahulu yang hanya menggunakan toko berbeda dengan zaman sekarang dengan menggunakan media digital kita bisa mendekati cakupan konsumen yang lebih luas. 5S ini tergolong dalam pembahasan Objective tentang pengefesienan bisnis atau perbaikian bisnis.

Dalam Situation analysis perlu evaluasi dengan memposisikan posisi kita seperti apa. Evaluasinya dengan melihat goal performace, customer insight (pandangan konsumen terhadap keberadaan kita), e-marketplace SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha kita seperti apa). Dengan begitu tentunya kita akan sangat mengevaluasi bisnis yang kita jalankan.

Strategi, penyusunan strategi contohya bagaimana kita mencapai tujuan dapat dilakukan dengan STP (Segmentation, Targeting, and Positioning), OVP (online value proposition) itu keunggulan bisnis yang kita miliki, Sequence (credibility before visibility) merupakan cara bagaimana meningkatkan kredibilitas menggunakan media digital misalnya dengan memberikan ruang bagi konsumen untuk meriview produk, dan Tools (web functionality, e-mail, IPTV,etc) sebagai channel yang akan digunakan dalam digital marketing.

Mengenai Tactis mengerucut pada e-marketing mix (tentang campuran komunikasi, jaringannya), details of contact strategy terkait mengenai jalinan komunikasi atau penjadwalan atau juga upaya yang lebih mendetail, e-campaign initiative schedule. Pada Actions terdapat responsibilities and structures, internal resources and skills, externak agencies; Contohnya dengan pemberian hastag pada akun instagram.

Sedangkan Control, terdapat 5S + web analytics – KPls, usabilty testin/mystery shopper, costumer satisfaction surveys, site visitor profiling, frequency of reporting, process of reporting and actions; Kontrol ini seperti pengecekan terhadap semua upaya yang telah dilakukan, contoh dengan mengukur berapa persen peningkatan followers instagram atau yang melakukan pembelian produk. Secara garis besar digital marketing ini sangat diperlukan demi tumbuh kembangnya bisnis dan sebagai monitor untuk dilanjutkan atau diperbaharui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

     Hallo  Sobat Dunia kampus . Perkenalkan saya Maulidiana Jihan Lutfiyah mahasiswa Universitas Negeri Jakarta program studi Pendidikan Ad...