Digital Marketing
Halo Sobat Dunia Kampus. Kali ini pembahasan kita tentang digital marketing yang disampaikan oleh Terrylina Arvinta Monoarfa, BE., MM. dengan nama akrab bu Terry melalui channel Youtube Dedi Purwana Channel. Digital marketing kali ini akan membahas apa itu digital marketing, bagaimana dan mengapa digital marketing diperlukan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era distruptif menjadikan
digital marketing memberi peran penting bagi para entrepreneur terutama kaum muda
karena, digital marketing kini menjadi suatu hal yang harus dan wajib dipahami dalam
berwirausaha. Kesadaran yang dirasakan ketika pandemi Covid-19 yang tak kunjung
usai memberi tantangan juga peluang memanfaatkan era digitalisasi ini. Peluang bagi
para wirausahawan yang kini sangat memberikan solusi terbaik adalah mereka
dapat mempromosikan dan memasarkan produknya melalui media digital.
Zamco Canker mengutip sebuah kalimat “The internet and digital technologies
are transforming our world. Digital technology has to be our future”. Sebuah makna
besar yang dikutip oleh Zamco Canker mengenai digital marketing. Hal tersebut menjelaskan
bagaimana peran internet dan digital telah mengubah dunia sedemikian rupa saat
ini sehingga tampak sangat jelas bahwa internet dan teknologi semakin menguasai
dunia. Artinya, seiring berkembangnya zaman era digital memberi peluang bagi
pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika melihat pola
pikir konsumen digital marketing ini memberikan jawaban agar pelaku bisnis tetap
dapat memenangkan persaingan yang terjadi di dunia wirausaha. Selain itu,
menurut Zamco Canker jika kita ingin menguasai masa depan maka kita harus
menguasai digital teknologi. Menurut Darwin “Manusia yang sukses (manusia yang
bisa memenangkan pertempuran) adalah bukan mereka yang kuat, yang hebat, yang
besar tetapi merekalah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
Digital marketing perlu dipelajari karena memberi pertimbangan bagi para
pelaku bisnis atau entrepreneur muda yang akan datang untuk menjadikan digital
marketing sebagai strategi pemasaran. Pada tahun 2019 populasi di Indonesia berjumlah
268,2 juta dan 150 juta sudah menggunakan internet. Secara keseluruhan para
pengguna internet sudah aktif dalam penggunaan media sosial. Sekitar 130 juta (80%)
pengguna aktif media sosial yang mengakses menggunakan smartphone. Sungguh luar
biasa sekali karena artinya hampir semua orang dapat menggunakan smartphone. Itu
artinya, smartphone bukan lagi menjadi barang mewah karena hampir setiap orang
memilikinya sehingga mereka juga dapat aktif di media sosial. Peluang ini memberi
keuntungan bagi pelaku bisnis sebagai wadah untuk memasarkan produknya melalui
sosial media (digital marketing) mengingat angka pengguna aktif sosial media
yang besar. Pada tahun 2020 populasi kian meningkat menjadikan pengguna smartphone,
internet juga meningkat. Pertumbuhan di waktu yang singkat dengan bertumbuh pesatnya
internet, gadget, media sosial terhadap penggunaannya dimanfaatkan sebagai
peluang bagi entrepreneur untuk mempertimbangkan strategi digital karena strategi
konvensional saja tidak cukup untuk mengefektifkan dan mengefesienkan
perusahaan.
Rata-rata orang Indonesia mengakses internet kurang lebih 8 jam atau bahkan
lebih karena biasanya orang saat membuka matanya pertama kali setelah bangun
tidur yang di cari adalah smartphone kemudian mengakses internet dan itu akan
dilakukan sepanjang hari hingga kita kembali menutup mata untuk beristirahat. Wow,
amat pentingnya internet dan begitu dibutuhkan dalam keseharian; Untuk itu enterprenuer
bisa melihat peluang besar ini untuk mempertimbangkan strategi bisnisnya. Lagi-lagi
kenyataan terkait pandemi Covid-19 telah mengakselerasi penggunaan media sosial
digital karena keterbatasan yang dapat dilakukan dari rumah dengan mangakses
media sosial dan internet. Dampaknya bukan hanya terjadi di Indonesia seperti yang
kita rasakan karena, justru menjadi sebuah kebutuhan utama untuk dunia (yang
menglobal).
Platforms penggunaan media sosial yang paling banyak digemari oleh peminatnya
seperti Youtube, WhatsApp, Facebook, Instragram, Line, Twitter, FB Massanger, BBM,
dan masih banyak lagi. Pada tahun 2019 platforms tersebut diberi rating atau
nilai untuk memberi informasi atau wawasan baru bagi para pelaku usaha agar mempertimbangkan
pemasangan iklan melalui beberapa platforms tersebut. Nah, melalui peluang ini
juga dapat ditinjau mulai dari individu kita sebagai pengguna dari beberapa
platforms tersebut.
Berbicara mengenai digital marketing pada tumbuh dan kembangnya usaha tidak
luput dari rencana strategi, dimana strategi tersebut dirancang untuk bersaing.
Yang kita bahas kali ini adalah SOSTAC Marketing Diagram; SOSTAC itu terdiri
dari Situation analysis, Objectives, Strategy,
Tactics, Actions, and Control. Mengenai Situation analysis kita perlu
mengetahui berada dimanakah posisi kita; Hal ini penting untuk menentukan langkah
selanjutnya. Kemudian ada Objective, objective merupakan perencanaan
tujuan sehingga kita dapat menentukan arah tujuan yang akan dituju. Langkah selanjutnya
adalah Strategy, apabila kita sudah mengetahui posisi kita dimana lalu
tujuan kita apa maka selanjutnya adalah menyusun strategi untuk bagaimana tujuan dapat dicapai. Setelah membuat
strategi untuk mencapai tujuan tersebut kita harus menggunakan Tactics,
taktik ini berbicara soal bagaimana cara-cara yang lebih untuk mencapai tujuan.
Lalu Actions, dalam actions ini terdapat detail-detail taktik yang
direncanakan. Dan yang terakhir yaitu Control, dalam kontrol ini
diperlukan menyusun perfomance indikator; Apakah langkah yang disusun, strategi
yang dibuat, dan aksi yang dilakukan dapat memenuhi target kita?. Jika semua
tidak sesuai atau belum maka dalam diagram marketing ini kita akan kembali pada
siklus sebelumnya. Dalam mengembangkan suatu usaha dan adanya situasi yang kian
berubah tidak bisa memberhentikan kita begitu saja karena itu kita perlu berinovasi,
berkreasi, dan berubah agar tetap bersaing dengan para kompetitor di luar sana.
Terdapat 5S dalam Digital marketing seperti; Pertama, Sell (penjualan),
kita harus pahami betul posisi penjualan kita berada dimana, tingkatan penjualannya
itu seperti apa. Kedua, Serve (pelayanan), serve ini berbicara
tentang value edit yaitu bagaimana dalam memberikan layanan kepada konsumen. Ketiga,
Speak (bicara), lebih mendekatkan diri kepada konsumen atau
bagaimana cara mengkomunikasikan produk kepada konsumennya. Keempat, Save
(hemat), efesienkah kita dalam penggunaan biaya (penghematan biaya dapat
dilakukan dengan penggunaan web sebagai wadah tanya jawab online). Kelima, Sizzle
(perpanjang merek dan layanan), zaman dahulu yang hanya menggunakan toko
berbeda dengan zaman sekarang dengan menggunakan media digital kita bisa mendekati
cakupan konsumen yang lebih luas. 5S ini tergolong dalam pembahasan Objective
tentang pengefesienan bisnis atau perbaikian bisnis.
Dalam Situation analysis perlu evaluasi dengan memposisikan posisi kita
seperti apa. Evaluasinya dengan melihat goal performace, customer insight
(pandangan konsumen terhadap keberadaan kita), e-marketplace SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman usaha kita seperti apa). Dengan begitu tentunya kita akan
sangat mengevaluasi bisnis yang kita jalankan.
Strategi, penyusunan
strategi contohya bagaimana kita mencapai tujuan dapat dilakukan dengan STP
(Segmentation, Targeting, and Positioning), OVP (online value proposition) itu
keunggulan bisnis yang kita miliki, Sequence (credibility before visibility)
merupakan cara bagaimana meningkatkan kredibilitas menggunakan media digital
misalnya dengan memberikan ruang bagi konsumen untuk meriview produk, dan Tools
(web functionality, e-mail, IPTV,etc) sebagai channel yang akan digunakan dalam
digital marketing.
Mengenai Tactis mengerucut pada e-marketing mix (tentang campuran
komunikasi, jaringannya), details of contact strategy terkait mengenai jalinan
komunikasi atau penjadwalan atau juga upaya yang lebih mendetail, e-campaign initiative
schedule. Pada Actions terdapat responsibilities and structures, internal
resources and skills, externak agencies; Contohnya dengan pemberian hastag pada
akun instagram.
Sedangkan Control, terdapat 5S + web analytics – KPls, usabilty testin/mystery
shopper, costumer satisfaction surveys, site visitor profiling, frequency of
reporting, process of reporting and actions; Kontrol ini seperti pengecekan
terhadap semua upaya yang telah dilakukan, contoh dengan mengukur berapa persen
peningkatan followers instagram atau yang melakukan pembelian produk. Secara garis
besar digital marketing ini sangat diperlukan demi tumbuh kembangnya bisnis dan
sebagai monitor untuk dilanjutkan atau diperbaharui.