Sentuhan Kata dari Driver Ojol
Hallo Sobat Dunia Kampus. Kali ini saya akan bercerita kisah driver ojol yang mana banyak
sekali kata-kata yang sangat menyentuh hati saya hingga meneteskan air mata. Jujur
saya tidak menyangka ia akan bercerita banyak tentang yang dialami di
kehidupannya karena saya pikir saya hanya seorang penumpang biasa (bukan siapa-siapa)
bahkan bukan orang yang tepat untuk di ajak bercerita mengenai pasang surut
kehidupannya. Disini saya tidak akan bercerita secara detail dari A-Z tetapi,
saya akan menuangkan aura positif yang mungkin akan menyentuh hati kalian ya readers.
Suatu hari saya menumpangi sebuah ojek online, di tengah perjalanan menuju
suatu tempat ia membuka pembicaraan tentang kehidupannya yang cukup rumit dan
penuh liku. Ia dan keluarga kecilnya yang hidup di sebuah kontrakan kecil dengan
beranggotakan dirinya sebagai kepala keluarga, istrinya, dan keempat orang anaknya.
Driver ojol ini berbagi cerita perjuangannya bertahan di masa pandemi demi
mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anaknya agar mendapat masa
depan yang cerah. Ia berjuang meskipun mengorbankan banyak waktu, tenaga, dan segalanya
dengan cita-cita mulia; Beliau ingin menjadikan anaknya generasi penerus yang
taat pada agama, Tuhan, bangsa, negara, dan kelak akan mengangkat derajat anak
tersebut dan keluarganya. Setiap hari baginya adalah pelajaran karena pelajaran
di suatu hari yang telah lalu tidak akan terulang.
Beliau bilang "tidak perlu menjadi kaya untuk mendapat kebahagiaan, walaupun
kadang kala kehidupan dapat disiasati dengan harta dan tahta". Hidup mereka seperti
ini membuat mereka sadar bahwa tuntutan hidup akan terus ada dan mengarahkan
mereka untuk menikmati perjalanannya hingga berlabuh. Beliau juga selalu bersyukur
dengan segala kecukupan yang telah Allah berikan, katanya "tidak perlu mengeluh
dan iri dengan orang lain yang hidup dengan segala kemewahan di luar sana yang
perlu kita ambil dari mereka adalah hidup ini tergantung bagaimana kita menjalaninya".
Karena yang kita lihat terkadang tak sepadan dengan kenyataan, bisa jadi itulah
sisi terbaik yang mereka tunjukan dan kita tidak mengetahui bagaimana perjuangan
mereka dan apa yang sebenarnya mereka rasakan saat itu. Daripada kita sibuk
membandingkan diri kita dengan orang lain lebih baik kita menengadahkan tangan
dan minta pada Tuhan untuk selalu diberi kemudahan dalam melewati berbagai rintangan.
Keyakinan dalam do’anya menjadikan keluarga kecil mereka selalu hidup bahagia
dan bagi mereka tidak ada alasan untuk mengeluh. Katanya iri bukanlah tipenya karena
jika kita iri berarti kita tidak mampu, maka janganlah iri setiap orang mempunyai
pilihan menentukan jalan hidupnya masing-masing yang sudah di atur Tuhan.
Beliau membebaskan anaknya memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri karena beliau yakin anaknya akan tetap berada
di jalan Tuhan tanpa melanggar larangannya. Gaul boleh jangan lupa untuk selalu
menunaikan kewajiban dan menebar kebaikan. "Kebaikan yang dituai akan memberikan
buah yang elok" katanya. Lagian untuk apa juga terlalu mengejar dunia fana nan fatamorgana
yang selalu menghantui dengan ketidakpuasan. Begitupun menjadi pelajaran kita
tentunya yang akan merasa lelah ketika terlalu terobsesi mengejar dunia tapi
melupakan akhirat. Jadi lebih baik kita menikmati
perjalanan dunia untuk menuju ke kehidupan yang abadi. Yakinlah tidak ada kata
kebetulan, tidak ada kata sia-sia, dan tidak kata tidak ada gunanya. Cintailah Tuhanmu,
dekatkanlah diri pada-Nya dunia akan berada di genggamanmu dan akan terasa sangat
mudah. Intinya ada satu pesan yang ingin saya sampaikan "lihat apa yang dikatakan bukan siapa yang mengatakan".
Hayo seru banget kan redaers bisa berbagi cerita dan menebar aura positif
kaya driver ojol ini, terdengar asyik dan mudah banget kan. Memotivasi banget
dong tentunya? Gimana kalo menurut kalian?. Ambil pelajaran baiknya ya readers......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar